DARIKALAM IMAM AL- HADDAD. Kelebihan dan Kepentingan berzikir kepada Allah Dan bagi amalan zikrullah itu terdapat buah-buah dan natijah-natijahnya yang murni yang pasti akan dirasai oleh sesiapa yang tekun beramal dengannya dengan penuh adab dan hati yang hadir [tidak lalai], dan natijahnya yang paling kurang ialah pasti orang tersebut akan
Sepanjang hidupnya beliau jalani dengan amal sholeh dan seluruh aspek kehidupannya selalu meniru apa yang diajarkan Rasulullah SAW. beliau adalah ulama dan wali besar dan menyandang gelar wali qutub terlama. Imam Abdullah Al Haddad dianggap sebagai salah satu ulama besar yang paling berpengaruh. kebanyakan ulama di seluruh dunia hingga kini selalu berkiblat pada pemikiran beliau dan selalu menjadikan kitab beliau menjadi rujukan utama dalam mengkaji setiap masalah agama. Beliau Imam Haddad adalah seorang ulama dalam bidang fikih dan aqidah asy'ariyah, Ia mendapatkan gelar Syaikh al-Islam, Quthb ad-Da'wah wa al-Irsyad dan dikenal sebagai Pembaharu Tarekat Alawiyyah. ilmunya seluas samudra sehingga sampai zaman sekarang ini pun umat islam masih memperoleh manfaatnya yang berasal dari karya karya beliau. Nasab dan Silsilah Habib Abdullah Alhaddad Beliau adalah seorang Imam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwy bin Ahmad bin Abu Bakar Al–Thowil bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrohman bin Alwy bin Muhammad Shôhib Mirbath bin Ali Khôli’ Qosam bin Alwi bin Muhammad Shôhib Shouma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Muhâjir Ilallôh Ahmad bin Isa bin Muhammad An-Naqîb bin Ali Al-Uraidhi bin Imam Jakfar Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam As-Sibth Al-Husein bin Al-Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib suami Az-Zahro Fathimah Al-Batul binti Rosulullah Muhammad SAW. Orang Tua Habib Abdullah Al-Haddad Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad, Ayah Syaikh Abdullah Al-Haddad dikenal sebagai seorang yang saleh. Lahir dan tumbuh di kota Tarim, Sayyid Alwy, sejak kecil berada di bawah asuhan ibunya Syarifah Salwa, yang dikenal sebagai wanita ahli ma’rifah dan wilayah. Bahkan Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad sendiri banyak meriwayatkan kekeramatannya. Kakek Al-Haddad dari sisi ibunya ialah Syaikh Umar bin Ahmad Al-Manfar Ba Alawy yang termasuk ulama yang mencapai derajat ma’rifah sempurna. Suatu hari Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad mendatangi rumah Al-Arif Billah Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Habsy, pada waktu itu ia belum berkeluarga, lalu ia meminta Syaikh Ahmad Al-Habsy mendoakannya, lalu Syaikh Ahmad berkata kepadanya, ”Anakmu adalah anakku, di antara mereka ada keberkahan”. Kemudian ia menikah dengan cucu Syaikh Ahmad Al-Habsy, Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy. Al-Habib Idrus adalah saudara dari Al-Habib Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy. Yang mana Al-Habib Husein ini adalah kakek dari Al-Arifbillah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy Mu’alif Simtud Durror. Maka lahirlah dari pernikahan itu Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad. Ketika Syaikh Al-Hadad lahir ayahnya berujar, “Aku sebelumnya tidak mengerti makna tersirat yang ducapkan Syaikh Ahmad Al-Habsy terdahulu, setelah lahirnya Abdullah, aku baru mengerti, aku melihat pada dirinya tanda-tanda sinar Al-wilayah kewalian”. Guru guru Imam Haddad - al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Atthas bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman al-Saqqaf wafat1072H. - al-Habib Muhammad bin Alawi bin Abu Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrahman al-Saqqaf 1002 – 1071H - Syaikh Abu Bakar bin bin Imam Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar bin Syaikh Abdurrahman al-Saqqaf - al-Habib Aqil bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu Bakar bin Syaikh bin Abdurrahman al-Saqqaf - al-Habib Abdurrahman bin Syaikh Maula Aidid Ba’alawi wafat 1068H - Sayyid Syaikhan bin Imam al-Hussein bin Syaikh Abu Bakar bin Salim - al-Habib Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin Ahmad bin Syaikh Abu Bakar bin Salim - al-Habib Jamaluddin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Syaikh al-Arifbillah Ahmad bin Syaikh al-Hussein bin Syaikh al-Quthb al-Rabbani Abu Bakar bin Abdullah al-Aydrus 1035-1112H - Sayyid al-Faqih al-Shufi Abdullah bin Ahmad Ba`alawi al-Asqa’ - Sayyid Syaikh al-Imam Ahmad bin Muhammad al-Qusyasyi wafat 1071H Imam Abdullah al-Haddad رضي الله عنه juga menerima khirqah sufiyyah, antaranya daripada - al-Habib Aqil bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu Bakar bin Syaikh bin Abdurrahman al-Saqqaf, - al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Atthas bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman al-Saqqaf wafat1072H, - al-Habib Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin Ahmad bin Syaikh Abu Bakar bin Salim, - al-Arifbillah Syaikh Muhammad bin Alawi as-Saqqaf al-Makki Murid Murid Habib Abdullah Al Haddad - al-Habib Hasan bin Abdullah al-Haddad anak beliau; - al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi; - al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Balfaqih; - al-Habib Muhammad bin Zein bin Smith; - al-Habib Umar bin Zein bin Smith; - al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Bar; - al-Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahman al-Saqqaf; - al-Habib Muhammad bin Umar bin Thoha ash-Shafi al-Saqqaf; - Syaikh Ahmad bin Abdul Karim al-Hasawi asy-Syajjar - Al-Faqih BaJubair Masa Kecil Dari semenjak kecil begitu banyak perhatian yang beliau dapatkan dari Allah. Allah menjaga pandangan beliau dari segala apa yang diharomkan. Penglihatan lahiriah Beliau diambil oleh Allah dan diganti oleh penglihatan batin yang jauh yang lebih kuat dan berharga. Yang mana hal itu merupakan salah satu pendorong beliau lebih giat dan tekun dalam mencari cahaya Allah menuntut ilmu agama. Pada umur 4 tahun beliau terkena penyakit cacar sehingga menyebabkannya buta. Cacat yang beliau derita telah membawa hikmah, beliau tidak bermain sebagaimana anak kecil sebayanya, beliau habiskan waktunya dengan menghapal Al-Quran, mujahaddah al-nafs beribadah dengan tekun melawan hawa nafsu dan mencari ilmu. Sungguh sangat mengherankan seakan-akan anak kecil ini tahu bahwa ia tidak dilahirkan untuk yang lain, tetapi untuk mengabdi kepada Allah SWT. Kalam Habib Abdullah al-Haddad Beliau sangat gemar menuntut ilmu. Kegemarannya ini membuatnya sering melakukan perjalanan untuk menemui kaum ulama. Beliau ra berkata, “Apa kalian kira aku mencapai ini dengan santai? Tidak tahukah kalian bahwa aku berkeliling ke seluruh kota-kota di Hadramaut untuk menjumpai kaum sholihin, menuntut ilmu dan mengambil berkah dari mereka?” Beliau juga sangat giat dalam mengajarkan ilmu dan mendidik murid-muridnya. Banyak penuntut ilmu datang untuk belajar kepadanya. Suatu hari beliau berkata, “Dahulu aku menuntut ilmu dari semua orang, kini semua orang menuntut ilmu dariku.” “Andaikan penghuni zaman ini mau belajar dariku, tentu akan kutulis banyak buku mengenai makna ayat-ayat Quran. Namun, di hatiku ada beberapa ilmu yang tak kutemukan orang yang mau menimbanya.” Habib Abdullah mengamati bahwa kemajuan zaman justru membuat orang-orang saleh menyembunyikan diri; membuat mereka lebih senang menyibukkan diri dengan Allah. “Zaman dahulu keadaannya baik. “Dagangan” kaum sholihin dibutuhkan masyarakat, oleh karena itu mereka menampakkan diri. Zaman ini telah rusak, masyarakat tidak membutuhkan “dagangan” mereka, karena itu mereka pun enggan menampakkan diri,” papar beliau. Beliau sangat menyayangi kaum fakir miskin. “Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum fakir miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh orang-orang mukmin yang lemah.” Beliau juga berkata, “Dengan sesuap makanan tertolaklah berbagai bencana.” Beliau gemar berdakwah, baik dengan lisan maupun tulisan, kemudian mencontohkannya dalam amal perbuatan. Kegemarannya berdakwah menyebabkan ia banyak bergaul dan melakukan perjalanan. “Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapa pun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun Sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.” Keaktifannya dalam mendidik dan berdakwah membuatnya digelari Quthbud Da’wah wal Irsyâd. Beliau berkata, “Ajaklah orang awam kepada syariat dengan bahasa syariat; ajaklah ahli syariat kepada tarekat thorîqoh dengan bahasa tarekat; ajaklah ahli tarekat kepada hakikat haqîqoh dengan bahasa hakikat; ajaklah ahli hakikat kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq, dan ajaklah ahlul haq kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq.” Dalam kehidupannya, beliau juga sering mendapat gangguan dari masyarakat lingkungannya. “Kebanyakan orang jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar; sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa, bahwa gangguan-ganguan itu sebenarnya juga merupakan qodho dan qodar Allah, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka. Nabi saw bersabda, “Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, Ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh keridhoan-Nya; barang siapa tidak ridho, Allah akan murka kepadanya.” Habib Abdullah mengetahui bahwa ada beberapa orang yang memakan hidangannya, tetapi juga memakinya. “Perbuatan mereka tidak mempengaruhi sikapku. Aku tidak marah kepada mereka, bahkan mereka kudoakan.” Habib Abdullah tidak pernah menyakiti hati orang lain, apabila beliau terpaksa harus bersikap tegas, beliau kemudian segera menghibur dan memberikan hadiah kepada orang yang ditegurnya. “Aku tak pernah melewatkan pagi dan sore dalam keadaan benci atau iri pada seseorang,” kata Habib Abdullah. Beliau lebih suka berpegang pada hadis Nabi saw “Orang beriman yang bergaul dengan masyarakat dan sabar menanggung gangguannya, lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak pula sabar menghadapi gangguannya.” Beliau menulis dalam syairnya Bila Allah mengujimu, bersabarlahkarena itu hak-Nya atas bila Ia memberimu nikmat, pun mengenal dunia, pasti akan yakinbahwa dunia tak syak lagiadalah tempat kesengsaraan dan kesulitan. Habib Abdullah tidak menyukai kemasyhuran atau kemegahan, beliau juga tidak suka dipuji. “Banyak orang membuat syair-syair untuk memujiku. Sesungguhnya aku hendak mencegah mereka, tetapi aku khawatir tidak ikhlas dalam berbuat demikian. Jadi, kubiarkan mereka berbuat sekehendaknya. Dalam hal ini aku lebih suka meneladani Nabi saw, karena beliau pun tidak melarang ketika sahabatnya membacakan syair-syair pujian kepadanya.” Suatu hari beliau berkata kepada orang yang melantunkan qoshidah pujian untuk beliau, “Aku tidak keberatan dengan semua pujian ini. Yang ada padaku telah kucurahkan ke dalam samudra Muhammad saw. Sebab, beliau adalah sumber semua keutamaan, dan beliaulah yang berhak menerima semua pujian. Jadi, jika sepeninggal beliau ada manusia yang layak dipuji, maka sesungguhnya pujian itu kembali kepadanya. Adapun setan, ia adalah sumber segala keburukan dan kehinaan. Karena itu setiap kecaman dan celaan terhadap keburukan akan terpulang kepadanya, sebab setanlah penyebab pertama terjadinya keburukan dan kehinaan.” Beliau tak pernah bergantung pada makhluk dan selalu mencukupkan diri hanya dengan Allah. “Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan karunia Allah. Aku selalu menerima nafkah dari khazanah kedermawanan-Nya.” Beliau juga berkata, “Aku tidak melihat ada yang benar-benar memberi, selain Allah. Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku, karena aku menganggap orang itu hanyalah perantara saja.” Nasehat dan Wasiat Imam Abdullah Al haddad “Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan karunia Allah SWT. Aku selalu menerima nafkah dari khazanah kedermawanannya.” “Aku tidak pernah melihat ada yang benar-benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,” “Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum faqir miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang lemah.” “Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana.” “Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.” "Kebanyakan orang, jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar; mereka sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah SWT. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa bahwa gangguan-gangguan itu sebenarnya juga qodho dan qodar Allah SWT, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah SWT hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka. Rasulullah bersabda “Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika Allah SWT mencintai suatu kaum, ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh keridhoannya; barang siapa tidak ridho, Allah SWT akan murka kepadanya.” HR Thabrani dan Ibnu Majah “Ajaklah orang awam kepada syariat dengan bahasa syariat; ajaklah ahli syariat kepada tarekat thariqah dengan bahasa tarekat; ajaklah ahli tarekat kepada hakikat haqiqah dengan bahasa hakikat, ajaklah ahli hakikat kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq, dan ajaklah ahlul Haq kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq.” "Beramallah sebanyak mungkin dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara berkesinambungan mudawamah . Jangan remehkan satu amal pun yang pernah kau kerjakan. Sebab setelah Imam Ghazali wafat, seseorang bermimpi bertemu dengannya dan bertanya, "Bagaimana Allah swt memperlakukanmu?" "Dia mengampuniku" jawab Imam Ghazali. "Amal apa yang menyebabkan Allah swt mengampunimu?" "Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas." Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada sekitarnya." "di zaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat. Para Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung membedakan yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang sangat jelas, setiap orang dapat membedakannya. Seorang berilmu ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua keburukan, maka dia akan memilih kebaikan yang terbaik dan meninggalkan keburukan yang terburuk. Sebagai contoh, jika ada seseorang ingin melukaimu dengan tongkat atau pisau, dank au tidak dapat menghindarinya, maka terluka oleh tongkat lebih ringan. Atau ada seseorang tidak mampu berjalan, sedangkan kau mampu. Jika kau turun dari hewan tungganganmu dan menyuruhnya naik, maka itu lebih baik daripada engkau boncengkan dia, meskipun kedua-duanya baik. Begitulah keadaan kami di zaman ini. Memilih yang terbaik dari dua kebaikan dan meninggalkan yang terburuk dari dua keburukan merupakan salah satu kaidah agama yang disampaikan oleh para salaf seperti Imam Malik bin Anas dan Ulama lainnya. Semoga Allah swt meridhai mereka semua. Barangsiapa tidak mengetahui akidah ini, maka dia adalah seorang yang bodoh. Jika dia tidak mengetahui kaidah ini dan memandang dirinya sebagai seorang yang berilmu, maka dia adalah seorang yang teramat bodoh. Dia seperti seorang kikir yang merasa dirinya sebagai seorang dermawan. Orang seperti ini adalah orang teramat kikir." "Persahabatan, pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan pergaulan dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan durhaka membawa bahaya. Hanya saja manfaat persahabatab dengan orang shaleh atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung, akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama. “Setan lebih bersemangat untuk menyesatkan orang yang berilmu ketimbang orang bodoh, sebab jika seorang berilmu yang tersesat akan menyesatkan orang lain. Sedangkan orang bodoh yang tersesat tidak akan menyesatkan orang lain” “Barangsiapa di kala senang suka memujimu dengan kebaikan yang tidak pernah kau lakukan, maka saat marah nanti dia pasti akan mencelamu dengan keburukan yang tidak pernah kau lakukan” “Seseorang yang meremehkan sesuatu perkara merupakan tanda bahwa dia akan meninggalkannya” “Barangsiapa suka dipuji dengan kebaikan yang tidak dimilikinya dan tidak suka dicela dengan keburukan yang dilakukannya, sehingga ia menyukai orang yang memujinya dan membenci orang yang mencelanya, maka dia seorang yang teramat sangat bodoh” “Di dunia ini tidak ada makhluk yang lebih bodoh dari seseorang yang mengetahui sesuatu yang baik tetapi dia tidak mengrjakannya dan mengetahui yang buruk tetapi justru melakukannya” “Salah satu dosa besar yang bersifat dhohir adalah jika engkau mengharapkan dari teman-temanmu dunia sedangkan mereka mengharapkan darimu akhirat” “Jika engkau ingin menjadi manusia yang merdeka tidak diperbudak oleh sesuatu, maka tinggalkanlah segala sesuatu yang jika tidak kau tinggalkan dengan sukarela, kelak akan kamu tinggalkan secara paksa” “Biarkan anak-anak menghabiskan semua keinginannya untuk bermain-main sekarang, selagi ia masih berada dalam usia untuk bermain-main. Jika hal ini tidak dilakukan, maka kelak saat dewasa ia akan kembali bermain-main pada saat yang seharusnya ia tidak patut bermain-main” “Betapa sering sesuatu amal yang sedikit menjadi bernilai banyak karena niat yang baik dan betapa sering sesuatu amal yang banyak menjadi sedikit nilainya karena niat yang buruk” “Jika engkau berdoa, memohonlah agar sesuatu itu terwujud di saat yang terbaik dengan selamat dan lembut” “Salah satu keburukan yang terdapat pada manusia zaman ini adalah mereka lebih suka mencontoh kekurangan atau keburukan sesorang daripada meneladani kebaikan dan keindahan budinya” “Tidak akan merasakan nikmatnya membaca Al-Qur`an kecuali dia yang memiliki mata hati yang jernih dan bercahaya” “Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada di sekitarnya” “Salah satu bentuk tipu daya setan yang sangat halus adalah ia berupaya menjauhkanmu dari sebuah kebaikan dengan menyibukkan dirimu untuk melakukan kebaikan lain di saat engkau sedang melakukan sebuah kebaikan, sehingga engkau tidak dapat melakukan kebaikan yang pertama tadi dengan sempurna” “Jika seorang hamba merasakan dalam dirinya terdapat ajakan untuk melakukan ketaatan dan seruan untuk membenci kemaksiatan, maka hatinya bercahaya” “Orang yang berperangai buruk adalah sesorang yang kendati kamu santuni, kamu senagnkan hatinya dan berlemah lembut kepadanya, maka ia tetap tidak akan pernah merasa puas tidak akan pernah merasa senang, bahkan ia selalu marah kepadamu” “Jangan sekali-kali engkau meminta suatu jabatan kepemimpinan. Sebab jika engkau peroleh jabatan itu atas permintaanmu, maka ia akan dibebankan kepadamu. Namun jika jabatan itu engkau peroleh tanpa permintaan darimu, niscaya Allah akan memberi pertolongan-Nya kepadamu” Aktifitas Dakwah Imam Haddad Berkat ketekunan dan akhlakul karimah yang beliau miliki pada saat usia yang sangat dini, beliau dinobatkan oleh Allah dan guru-guru beliau sebagai da’i, yang menjadikan nama beliau harum di seluruh penjuru wilayah Hadhromaut dan mengundang datangnya para murid yang berminat besar dalam mencari ilmu. Mereka ini tidak datang hanya dari Hadhromaut tetapi juga datang dari luar Hadhromaut. Mereka datang dengan tujuan menimba ilmu, mendengar nasihat dan wejangan serta tabarukan mencari berkah, memohon doa dari Al-Habib Abdullah Al-Haddad. Di antara murid-murid senior Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah putranya, Al-Habib Hasan bin Abdullah bin Alwy Al-Haddad, Al-Habib Ahmad bin Zein bin Alwy bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy, Al-Habib Ahmad bin Abdullah Ba-Faqih, Al-Habib Abdurrohman bin Abdullah Bilfaqih, dll. Selain mengkader pakar-pakar ilmu agama, mencetak generasi unggulan yang diharapkan mampu melanjutkan perjuangan kakek beliau, Rosullullah SAW, beliau juga aktif merangkum dan menyusun buku-buku nasihat dan wejangan baik dalam bentuk kitab, koresponden surat-menyurat atau dalam bentuk syair sehingga banyak buku-buku beliau yang terbit dan dicetak, dipelajari dan diajarkan, dibaca dan dialihbahasakan, sehingga ilmu beliau benar-benar ilmu yang bermanfaat. Tidak lupa beliau juga menyusun wirid-wirid yang dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bermanfaat untuk agama, dunia dan akhirat, salah satunya yang agung dan terkenal adalah Ratib ini. Rotib ini disusun oleh beliau dimalam Lailatul Qodar tahun 1071 H. Akhlaq dan Budi Pekerti Habib Abdullh Haddad Al-Imam Al-Haddad rahimahullah memiliki perwatakan badan yang tinggi, berdada bidang, tidak terlalu gempal, berkulit putih, sangat berhaibah. Wajahnya sentiasa manis dan menggembirakan orang lain di dalam majlisnya. Ketawanya sekadar senyuman manis; apabila beliau gembira dan girang, wajahnya bercahaya bagaikan bulan. Majlis kendalian beliau sentiasa tenang dan penuh kehormatan sehinggakan tidak terdapat hadhirin berbicara mahupun bergerak keterlaluan bagaikan terletak seekor burung di atas kepala mereka. Mereka yang menghadhiri ke majlis Al-Habib bagaikan terlupa kehidupan dunia bahkan terkadang Si-lapar lupa hal kelaparannya; Si-sakit hilang sakitnya; Si-demam sembuh dari demamnya. Ini dibuktikan apabila tiada seorang pun yang yang sanggup meninggalkan majlisnya. Al-Imam sentiasa berbicara dengan orang lain menurut kadar akal mereka dan sentiasa memberi hak yang sesuai dengan taraf kedudukan masing-masing. Sehinggakan apabila dikunjungi pembesar, beliau memberi haknya sebagai pembesar; kiranya didatangi orang lemah, dilayani dengan penuh mulia dan dijaga hatinya. Apatah lagi kepada Si-miskin. Beliau amat mencintai para penuntut ilmu dan mereka yang gemar kepada alam akhirat. Al-Habib tidak pernah jemu terhadap ahli-ahli majlisnya bahkan sentiasa diutamakan mereka dengan kaseh sayang serta penuh rahmah; tanpa melalaikan beliau dari mengingati Allah walau sedetik. Beliau pernah menegaskan “Tiada seorang pun yang berada dimajlisku mengganguku dari mengingati Allah”. Majlis Al-Imam sentiasa dipenuhi dengan pembacaan kitab-kitab yang bermanfaat, perbincangan dalam soal keagamaan sehingga para hadhirin sama ada yang alim ataupun jahil tidak akan berbicara perkara yang mengakibatkan dosa seperti mengumpat ataupun mencaci. Bahkan tidak terdapat juga perbicaraan kosong yang tidak menghasilkan faedah. Apa yang ditutur hanyalah zikir, diskusi keagamaan, nasihat untuk muslimin, serta rayuan kepada mereka dan selainnya supaya beramal soleh. Inilah yang ditegaskan oleh beliau “Tiada seorang pun yang patut menyoal hal keduniaan atau menyebut tentangnya kerana yang demikian adalah tidak wajar; sewajibnya masa diperuntuk sepenuhnya untuk akhirat sahaja. Silalah bincang perihal keduniaan dengan selain dariku.” Al-Habib rahimahullah adalah contoh bagi insan dalam soal perbicaraan mahupun amalan; mencerminkan akhlak junjungan mulia dan tabiat Al-Muhammadiah yang mengalir dalam hidup beliau. Beliau memiliki semangat yang tinggi dan azam yang kuat dalam hal keagamaan. Al-Imam juga sentiasa menangani sebarang urusan dengan penuh keadilan dengan menghindari pujian atau keutamaan dari oramg lain; bahkan beliau sentiasa mempercepatkan segala tugasnya tanpa membuang masa. Beliau bersifat mulia dan pemurah lebih-lebih lagi di bulan Ramadhan. Ciri inilah menyebabkan ramai orang dari pelusuk kampung sering berbuka puasa bersama beliau di rumahnya dengan hidangan yang tidak pernah putus semata mata mencari barakah Al-Imam. Al-Imam menyatakan “Sesuap makanan yang dihadiahkan atau disedekahkan mampu menolak kesengsaraan”. Katanya lagi “Kiranya ditangan kita ada kemampuan, nescaya segala keperluan fakir miskin dipenuhi, sesungguhnya permulaan agama ini tidak akan terdiri melainkan dengan kelemahan Muslimin”. Beliau adalah seorang yang memiliki hati yang amat suci, sentiasa sabar terhadap sikap buruk dari yang selainnya serta tidak pernah merasa marah. Kalaupun ia memarahi, bukan kerana peribadi seseorang tetapi sebab amalan mungkarnya yang telah membuat Al-Imam benar-benar marah. Inilah yang ditegaskan oleh Al-Habib“Adapun segala kesalahan berkait dengan hak aku, aku telah maafkan; tetapi hak Allah sesungguhnya tidak akan dimaafkan”. Al-Imam amatlah menegah dari mendoa’ agar keburukan dilanda orang yang menzalimi mereka. Sehingga bersama beliau terdapat seorang pembantu yang terkadangkala melakukan kesilapan yang boleh menyebabkan kemarahan Al-Imam. Namun beliau menahan marahnya; bahkan kepada si-Pembantu itu diberi hadiah oleh Al-Habib untuk meredakan rasa marah beliau sehinggakan pembantunya berkata“alangkah baiknya jika Al-Imam sentiasa memarahiku”. Segala pengurusan hidupnya berlandaskan sunnah; kehidupannya penuh dengan keilmuan ditambah pula dengan sifat wara’. Apabila beliau memberi upah dan sewa sentiasa dengan jumlah yang lebih dari asal tanpa diminta. Kesenangannya adalah membina dan mengimarahkan masjid. Di Nuwaidarah dibinanya masjid bernama Al-Awwabin begitu juga, Masjid Ba-Alawi di Seiyoun, Masjid Al-Abrar di As-Sabir, Masjid Al-Fatah di Al-Hawi, Masjid Al-Abdal di Shibam, Masjid Al-Asrar di Madudah dan banyak lagi. Diantara sifat Al-Imam termasuk tawaadu’ merendah diri. Ini terselah pada kata-katanya, syair-syairnya dan tulisannya. Al-Imam pernah mengutusi Al-Habib Ali bin Abdullah Al-Aidarus. “Doailah untuk saudaramu ini yang lemah semoga diampuni Allah” Karomah Imam Haddad Adapun karamah yang diberikan kepada al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad cukup banyak, sehingga kalau diungkapkan satu persatunya, maka akan membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga kami hanya mengungkapkan sebagian kecil saja, seperti yang dapat di baca di bawah ini Seorang sahabat dekat al-Habib Abdullah berkata “Pada suatu kali aku terlilit hutang yang banyak dan aku tidak dapat melunasinya, karena aku tidak mempunyai uang. Ketika aku menyampaikan keluhanku kepada al-Habib Abdullah al-Haddad, maka beliau berkata Semoga esok pagi semua hutangmu dapat terlunasi.’ Ternyata keesokan paginya, ada seorang lelaki memberiku sepuluh potong aku menerimanya, kemudian akupun menjualnya, maka aku mendapat keuntungan yang lebih besar dari jumlah hutangku, semua itu adalah berkah karamah al-Habib Abdullah al-Haddad.” Salah satu sahabat al-Habib Abdullah al-Haddad berkata “Salah seorang yang sangat cinta kepada al-Habib Abdullah al-Haddad berkata Aku pernah dirampok sampai semua hartaku habis. Maka akupun mendatangi al-Habib Abdullah untuk meminta tolong dan minta do’a. Ketika aku akan pamitan, maka ia berkata kepadaku, semoga engkau mendapat ganti yang lebih bagus daripada hartamu yang dirampok. Tetapi bacalah setiap paginya YA RAZZAK’ sebanyak tiga ratus delapan puluh kali dan do’a sebagai berikut sebanyak empat kali “Allahumma Aghninii Bichalaalika An Charaamika, Wa Bithaa’atika An Ma’shiyatika Wa Bifadhlika Amman Siwaak.” Maka dengan izin Allah SWA, lelaki itu kembali dalam keadaan yang lebih baik, karena hidupnya lebih baik dan hutang-hutangnya sudah terlunasi. Ia termasuk seorang yang shaleh, bertakwa dan wara’. Ia banyak mengerjakan amal-amal kebajikan, terutama saedekah. Ia sangat yakin kepada al-Habib Abdullah dan kepada orang-orang shaleh. Ia wafat di Kota Syibam pada tahun empat puluh. Semoga Allah SWT merahmatinya dan menempatkannya di surga-Nya yang sangat luas.” Selain itu, asy-Syeikh Abdullah Syarahil menceritakan kisah asy-Syeikh Umar Bahmid sebagai berikut “Ada seorang datang mengadu kepada al-Habib Abdullah tentang sakit perut dan darah yang banyak keluar dari duburnya, dan ketika itu aku ada di sisinya. Maka al-Habib Abdullah berkata kepadaku “Wahai Bahmid, obatilah orang ini.” Maka aku memegang perutnya, kemudian aku meniupnya. Maka penyakit orang itu sembuh pada waktu itu juga. Kemudian penyakit orang itu berpindah kepadaku, sampai aku mengeluh kepada al-Habib Abdullah. Kemudian beliau memberi makanan kepadaku sambil mengusap perutku dengan tangannya yang mulia, maka dengan izin Allah SWT penyakitku segera sembuh pada waktu itu juga.” Asy-Syeikh Abdullah Syarahil menuturkan, bahwa al-Habib Ahmad berkata kepadaku “Aku diberitahu oleh al-Habib Ahmad, bahwa al-Habib Abdullah al-Haddad berkata kepadanya “Aku melihat ada seorang yang mengeluh sakit gigi dan ia minta do’a kesembuhan darimu.” Maka aku berkata kepadanya “Mengapa orang itu meminta do’a kepadaku, padahal engkau masih ada di dekatnya?” Lalu al-Habib Abdullah mengatakan kepadaku “Laksanakan saja perintahku.” “Lalu akupun segera melaksanakan perintahnya, hingga penyakit orang itu sembuh, tetapi rasa sakitnya berpindah pada diriku. Ketika aku menghadap kepada al-Habib Abdullah, maka beliau memberitahuku “Pdnyakit orang itu sudah sembuh, tetapi rasa sakitnya pindah kepadamu.” “Memang aku merasakan sakitnya orang itu, namun segera hilang dengan berkahnya,” katanya. Selain itu masih ada lagi kisah karamah yang dialami oleh al-Habib Abdullah sebagai berikut “Disebutkan bahwa ketika al-Habib Abdullah pergi menunaikan ibadah haji, maka ada seekor unta yang melompat-lompat karena emosi, sehingga tidak seorangpun yang berani mendekati dan menungganginya, karena lompatannya sangat keras. Ketika al-Habib Abdullah diberitahu tentang masalah itu, maka beliau mendatangi unta itu dan meletakkan tangannya di lehernya, maka dengan izin Allah SWT, maka unta itu menundukkan kepala kepadanya.” Salah seorang sahabat dekat al-Habib Abdullah al-Haddad berkata “Aku diberitahu oleh salah seorang murid yang selalu mengikuti al-Habib Abdullah al-Haddad “Pada suatu hari aku keluar untuk mengunjungi seorang syeikh yang dikenal oleh penduduk Kota Tarim dengan nama asy-Syeikh Maula ar-Rakah, dan aku kesana tanpa memberitahu kepada al-Habib Abdullah lebih dahulu, sehingga aku kesana dalam keadaan demam yang sangat keras. Aku berkata dalam diriku sendiri “Mungkin penyakitku ini disebabkan aku tidak memberitahu kepada al-Habib Abdullah terlebih dahulu.” Ketika aku mendatangi al-Habib Abdullah dan mengeluh kepadanya, maka al-Habib Abdullah mengusap badanku dengan tangannya yang mulia. Dengan izin Allah dan berkah al-Habib Abdullah penyakitku segera sembuh dan tidak meninggalkan bekas apapun pada tubuhku.” Imam Haddad Sebagai Mujaddid Abad ke 11 H Penganut Mazhab Syafi’i, khususnya di Yaman, berkeyakinan bahwa Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad adalah Mujaddid pembaharu abad 11 H. pendapat ini diutarakan oleh Ibnu Ziyad, seorang Ahli Fiqih terkemuka di Yaman yang fatwa-fatwanya disejajarkan dengan tokoh-tokoh Fiqih seperti Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli. Seseorang pernah menggambarkan kedudukan beliau dengan ungkapan yang indah,yaitu ”Dalam Dunia Tasawuf Imam Ghazali ibarat pemintal kain, Imam Sya’rani ibarat tukang potong dan Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad adalah penjahitnya.” Beberapa Ulama memberinya beberapa gelar, seperti • Syaikhul Islam Rujukan utama keislaman • Fardul A’lam Orang teralim • Al-Quthbul Ghauts Wali tertinggi yang bisa menjadi wasilah pertolongan • Al-Quthbud Da’wah wal-Irsyad Wali Tertinggi yang memimpin Dakwah Wafatnya Habib Abdullah Alhaddad Beliau wafat hari Senin, malam Selasa, tanggal 7 Dhul-Qo’dah 1132 H, dalam usia 98 tahun. Beliau disemayamkan di pemakaman Zambal, di Kota Tarim, Hadhromaut, Yaman. Semoga Allah melimpahkan rohmat-Nya kepada beliau juga kita yang ditinggalkannya. Habib Abdullah Al Haddad dimata Para Ulama Al-Arifbillah Quthbil Anfas Al-Imam Habib Umar bin Abdurrohman Al-Athos ra. mengatakan, “Al-Habib Abdullah Al-Haddad ibarat pakaian yang dilipat dan baru dibuka di zaman ini, sebab beliau termasuk orang terdahulu, hanya saja ditunda kehidupan beliau demi kebahagiaan umat di zaman ini abad 12 H”. Al-Imam Arifbillah Al-Habib Ali bin Abdullah Al-Idrus ra. mengatakan, “Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad adalah Sultan seluruh golongan Ba Alawy”. Al-Imam Arifbillah Muhammad bin Abdurrohman Madehej ra. mengatakan, “Mutiara ucapan Al-Habib Abdullah Al-Haddad merupakan obat bagi mereka yang mempunyai hati cemerlang sebab mutiara beliau segar dan baru, langsung dari Allah SWT. Di zaman sekarang ini kamu jangan tertipu dengan siapapun, walaupun kamu sudah melihat dia sudah memperlihatkan banyak melakukan amal ibadah dan menampakkan karomah, sesungguhnya orang zaman sekarang tidak mampu berbuat apa-apa jika mereka tidak berhubungan kontak hati dengan Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebab Allah SWT telah menghibahkan kepada beliau banyak hal yang tidak mungkin dapat diukur.” Al-Imam Abdullah bin Ahmad Bafaqih ra. mengatakan, “Sejak kecil Al-Habib Abdullah Al-Haddad bila matahari mulai menyising, mencari beberapa masjid yang ada di kota Tarim untuk sholat sunnah 100 hingga 200 raka’at kemudian berdoa dan sering membaca Yasin sambil menangis. Al-Habib Abdullah Al-Haddad telah mendapat anugrah fath dari Allah sejak masa kecilnya”. Sayyid Syaikh Al-Imam Khoir Al-Diin Al-Dzarkali ra. menyebut Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagai fadhillun min ahli Tarim orang utama dari Kota Tarim. Al-Habib Muhammad bin Zein bin Smith ra. berkata, “Masa kecil Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah masa kecil yang unik. Uniknya semasa kecil beliau sudah mampu mendiskusikan masalah-masalah sufistik yang sulit seperti mengaji dan mengkaji pemikiran Syaikh Ibnu Al-Faridh, Ibnu Aroby, Ibnu Athoilah dan kitab-kitab Al-Ghodzali. Beliau tumbuh dari fitroh yang asli dan sempurna dalam kemanusiaannya, wataknya dan kepribadiannya”. Al-Habib Hasan bin Alwy bin Awudh Bahsin ra. mengatakan, “Bahwa Allah telah mengumpulkan pada diri Al-Habib Al-Haddad syarat-syarat Al-Quthbaniyyah.” Al-Habib Abu Bakar bin Said Al-Jufri ra. berkata tentang majelis Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagai majelis ilmu tanpa belajar ilmun billa ta’alum dan merupakan kebaikan secara menyeluruh. Dalam kesempatan yang lain beliau mengatakan, “Aku telah berkumpul dengan lebih dari 40 Waliyullah, tetapi aku tidak pernah menyaksikan yang seperti Al-Habib Abdullah Al-Haddad dan tidak ada pula yang mengunggulinya, beliau adalah Nafs Rohmani, bahwa Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah asal dan tiada segala sesuatu kecuali dari dirinya.” Seorang guru Masjidil Harom dan Nabawi, Syaikh Syihab Ahmad al-Tanbakati ra. berkata, “Aku dulu sangat ber-ta’alluq bergantung kepada Sayyidi Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani. Kadang-kadang dia tampak di hadapan mataku. Akan tetapi setelah aku ber-intima’ condong kepada Al-Habib Abdullah Al-Haddad, maka aku tidak lagi melihatnya. Kejadian ini aku sampaikan kepada Al-Habib Abdullah Al-Haddad. Beliau berkata,’Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani di sisi kami bagaikan ayah. Bila yang satu ghoib tidak terlihat, maka akan diganti dengan yang lainnya. Allah lebih mengetahui.’ Maka semenjak itu aku ber-ta’alluq kepadanya.” Al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi ra. seorang murid Al-Habib Abdullah Al-Haddad yang mendapat mandat besar dari beliau, menyatakan kekagumannya terhadap gurunya dengan mengatakan, ”Seandainya aku dan tuanku Al-Habib Abdullah Al-Haddad ziaroh ke makam, kemudian beliau mengatakan kepada orang-orang yang mati untuk bangkit dari kuburnya, pasti mereka akan bangkit sebagai orang-orang hidup dengan izin Allah. Karena aku menyaksikan sendiri bagaimana dia setiap hari telah mampu menghidupkan orang-orang yang bodoh dan lupa dengan cahaya ilmu dan nasihat. Beliau adalah lauatan ilmu pengetahuan yang tiada bertepi, yang sampai pada tingkatan Mujtahid dalam ilmu-ilmu Islam, Iman dan Ihsan. Beliau adalah mujaddid pada ilmu-ilmu tersebut bagi penghuni zaman ini. ” Syaikh Abdurrohman Al-Baiti ra. pernah berziaroh bersama Al-Habib Abdullah Al-Haddad ke makam Sayidina Al-Faqih Al-Muqoddam Muhammad bin Ali Ba’Alawy, dalam hatinya terbetik sebuah pertanyaan ketika sedang berziaroh, “Bila dalam sebuah majelis zikir para sufi hadir Al-Faqih Al-Muqaddam, Syaikh Abdurrohman Asseqaff, Syaikh Umar al-Mukhdor, Syaikh Abdullah Al-Idrus, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, dan yang semisal setara dengan mereka, mana diantara mereka yang akan berada di baris depan? Pada waktu itu guruku, Al-Habib Abdullah Al-Haddad, menyingkap apa yang ada dibenakku, kemudian dia mengatakan, Saya adalah jalan keluar bagi mereka, dan tiada seseorang yang bisa masuk kepada mereka kecuali melaluiku.’ Setelah itu aku memahami bahwa beliau Al-Habib Abdullah Al-Haddad, adalah dari abad 2 H, yang diakhirkan kemunculannya oleh Allah SWT pada abad ini sebagai rohmat bagi penghuninya.” Al-Habib Ahmad bin Umar bin Semith ra. mengatakan, “Bahwa Allah memudahkan bagi pembaca karya-karya Al-Habib Abdullah Al-Haddad untuk mendapat pemahaman futuh, dan berkah membaca karyanya Allah memudahkan segala urusannya agama, dunia dan akhirat, serta akan diberi Afiat kesejahteraan yang sempurna dan besar kepadanya.” Al-Habib Thohir bin Umar Al-Hadad ra. mengatakan, “Semoga Allah mencurahkan kebahagiaan dan kelapangan, serta rezeki yang halal, banyak dan memudahkannya, bagi mereka yang hendak membaca karya-karya Al-Quthb Aqthob wal Ghouts Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad ra.” Al-Habib Umar bin Zain bin Semith ra. mengatakan bahwa seseorang yang hidup sezaman dengan Al-Habib Abdullah Al-Haddad ra., bermukim di Mekkah, sehari setelah Al-Habib Abdullah Al-Haddad wafat, ia memberitahukan kepada sejumlah orang bahwa semalam beliau ra. sudah wafat. Ketika ditanya darimana ia mengetahuinya, ia menjawab, “Tiap hari, siang dan malam, saya melihat beliau selalu datang berthowaf mengitari Ka’bah padahal beliau berada di Tarim, Hadhromaut. Hari ini saya tidak melihatnya lagi, karena itulah saya mengetahui bahwa beliau sudah wafat.” Karya-karya dan Karangan Kitab Al Habib Abdullah Al Haddad Beliau meninggalkan kepada umat Islam khazanah ilmu yang banyak, yang tidak ternilai, melalui kitab-kitab dan syair-syair karangan beliau. Antaranya ialah 1. An-Nashaa’ih Ad-Dinniyah Wal-Washaya Al-Imaniyah. 2. Ad-Dakwah At Tammah. 3. Risalah Al-Mudzakarah Ma’al-Ikhwan Wal-Muhibbin. 4. Al Fushuul Al-Ilmiyah. 5. Al-Hikam. 6. Risalah Adab Sulukil-Murid. 7. Sabilul Iddikar. 8. Risalah Al-Mu’awanah. 9. Ittihafus-Sa’il Bi-Ajwibatil-Masa’il. 10. Ad-Durrul Manzhum Al-Jami’i Lil-Hikam Wal-Ulum. 11. Dll Sekian mengenai profil biografi Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang bisa kami share. semoga kita bisa meneladani akhlak dan budi pekerti Imam Haddad dalam menjalankan agama secara sempurna. dan jangan lupa untuk selalu membaca dan mengamalkan salah satu wirid dan dzikir karya beliau Ratib Al-Haddad yang memiliki banyak sekali manfaat dan keutamaan didalamnya. wallahu a'lam.
Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada Madinah sebagaimana Engkau membuat kami mencintai Makkah, bahkan lebih besar lagi, bersihkanlah lingkungannya, berkatilah untuk kami dalam setiap sha` serta mudnya (sukatan) dan alihkanlah wabak penyakit (Madinah) ke daerah Juhfah." Qasidah Ya ‘Alimas Sirri Minna - Imam Abdullah Al-Haddad
Berkaitan Ahlulbait Abu Hurairah katanya Rasulullah bersabda Penduduk Yaman datang, mereka lebih lembut hatinya. Iman ada pada orang Yaman. Fekah juga ada pada orang Yaman. Kemudian hikmat juga ada pada orang Yaman Abi Mas'ud Uqbah bin Amru katanya Nabi memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda Ingatlah, sesungguhnya iman ada di sana sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras berhampiran pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk syaitan, iaitu pada Bani Rabi'ah dan Bani Mudhar 3. Nabi bersabda “Sesiapa yang dilambatkan oleh amalannya, tidaklah dia dipercepatkan oleh nasab keturunannya.” 4. Dari Abdul Muthalib ibnu Rab’ah ibnul Khariif, katanya Rasulullah SAW telah bersabda ” Sesungguhnya sedeqah itu berasal dari kotoran harta manusia dan ia tidak dihalalkan bagi Muhammad mahupun bagi keluarga Muhammad .” HR Muslim 5. At-Thabarani dan lain-lain mengketengahkan sebuah Hadeeth yang bermaksud; “Belum sempurna keimanan seorang hamba Allah sebelum kecintaannya kepadaku melebihi kecintaannya kepada dirinya sendiri; sebelum kecintaannya kepada keturunanku melebihi kecintaannya kepada keturunannya sendiri; sebelum kecintaannya kepada ahli-baitku melebihi kecintaannya kepada keluarganya sendiri, dan sebelum kecintaannya kepada zatku melebihi kecintaannya kepada zatnya sendiri .” 6. Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tarmizi dari `Ali RA bahawa Rasulullah SAW bersabda ”Barangsiapa mencintai kedua orang ini, yakni Hassan,Hussein dan ayah serta ibunya, maka ia bersama aku dalam darjatku di Hari Kiamat 7. Ibnu `Abbas RA berkata bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda “Cintailah Allah atas kenikmatan yang diberikanNya kepadamu sekelian dan cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah ahlul-baitku kerana mencintaiku” 8. Ad- Dailami meriwayatkan sebuah Hadeeth dari `Ali RA yang menyebut sabda Rasulullah SAW “Di antara kalian yang paling mantap berjalan di atas sirath ialah yang paling besar kecintaannya kepada ahlul-baitku dan para sahabatku.” 9. Diriwayatkan oleh At-Thabarani, bahawa Jabir RA mendengar `Umar ibnu Khattab RA berkata kepada orang ramai ketika mengahwini Ummu Kalthum binti `Ali bin Abu Thalib “Tidakkah kalian mengucapkan selamat untukku? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda ` Semua sabab kerabat dan nasab salasilah keturunan akan terputus pada hari kiamat kelak kecuali kerabat dan nasabku’. 10. Hadeeth Thaqalain riwayat Zaid bin Al-Arqam RA menyebut “Kutinggalkan di tengah kalian dua bekal. Yang pertama Kitabullah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Hendaklah kalian ambil dan berpegang teguh kedua Ahli Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai Ahli-Baitku! Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai Ahli-Baitku!” Ahmad bin Hambal meriwayatkan dalam Hadeeth lain “Apabila bintang-bintang lenyap, lenyaplah penghuni langit; dan apabila ahli-baitku lenyap, lenyap pula penghuni bumi.” Hadeeth riwayat Al Hakim dan disahihkan oleh Bukhari & Muslim menyebut “Bintang-bintang merupakan sarana keselamatan bagi penghuni bumi yang sedang belayar dari bahaya tenggelam/karam sedangkaan ahlul-baitku sarana keselamatan bagi umatku dari perselisihan dalam agama. Bila ada satu kabilah Arab yang membelakangi ahlul-baitku, mereka akan berselisih kemudian menjadi kelompok Iblis.” 13. Hadeeth Rasulullah SAW dari Abu Dzar menyatakan ” Ahlul- baitku di tengah kalian ibarat bahtera Nuh. Siapa yang menaikinya ia selamat dan siapa yang ketinggalan ia binasa.” 14. Abu Dzar Al- Ghiffari RA menuturkan bahawa ia mendengar sabdaan Rasulullah SAW ”"Jadikanlah ahlul-baitku bagi kalian sebagai kepala bagi jasad dan sebagai dua belah mata bagi kepala.” 15. Hadeeth riwayat Imam At-Tarmidzi, bahawa Rasulullah SAW telah bersabda “Dunia tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang lelaki dari keluargaku yang namanya menyerupai namaku. 16. Dari Tufail dari `Ali RA Nabi SAW bersabda ” Jika dunia ini hanya tinggal sehari sahaja nescaya Allah akan bangkitkan seorang lelaki dari keluargaku yang akan memenuhi dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman.” 17. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW pernah menegaskan”Orang yang terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik sikapnya terhadap keluargaku setelah aku tiada” 18. Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan sebuah Hadeeth ” Empat golongan yang akan memperolehi syafaatku pada hari kiamat Orang yang menghormati keturunanku, orang yang memenuhi keperluan mereka, orang yang berusaha membantu urusan mereka pada saat diperlukan, dan orang yang mencintai mereka dengan hati dan lidahnya.” 19. At-Thabarani pula mengketengahkan Hadeeth dari Abdullah ibnu `Umar RA yang mengatakan “Allah SWT menetapkan tiga `hurumat’ hal-hal yang wajib dihormati dan tidak boleh dilanggar. Barangsiapa menjaga baik-baik tiga `hurumat’ itu, Allah akan menjaga urusan agamanya dan keduniaannya. Dan barangsiapa tidak mengendahkannya, Allah tidak akan mengendahkan sesuatu baginya. Para sahabat bertanya Apa tiga hurumat itu ya Rasulullah? Baginda menjawab Hurumatul Islam, hurumatku dan hurumat kerabatku.” 20. Dari Abu Said Al-Khudri RA, katanya, telah bersabda Rasulullah SAW ”Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaanNya, sesungguhnya seseorang tidak membenci kami, ahlulbait melainkan Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka.” HR Al-Hakim . 21. At-Thabarani juga meriwayatkan Hadeeth dari Jabir ibnu Abdullah RA yang menceritakan beliau sendiri dengar dari Rasulullah SAW dalam suatu khutbah antara lain menyebut ” Hai manusia, barangsiapa membenci kami, ahlul-bait, pada Hari Kiamat Allah akan menggiringnya sebagai orang Yahudi.” Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam sebuah Hadeeth Marfu’, bahawasanya Rasulullah SWT telah menegaskan “Siapa yang membenci ahlul-bait ia adalah seorang munafik.” 22. Menurut riwayat Al Bukhari yang diterimanya dari Abi Bukrah, dia ini berkata "Aku pernah melihat Nabi berdiri di atas mimbar sedang Hasan duduk melihat sebentar kepada orang banyak, lalu melihat pula kepada Nabi sebentar. Maka bersabdalah Nabi yang maksudnya "Sesungguhnya anakku ini adalah Sayid Tuan. Dan moga-moga Allah akan mendamaikan dengan anak ini di antara dua golongan kaum Muslimin." 23. Rasulullah saw berpesan kepada manusia agar tida tersesat jalan, sabdanya “Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah kutinggalkan pada kamu yang apabila kamu berpegang dengannya kamu tidak akan tersesat; kitab Allah dan `itrahku Ahlulbaitku.” HSR Al-Turmudzi 2/308. 24. Didiklah anak-anak kalian atas tiga hal. Mencintai Nabi kalian. Mencintai Ahli bait- ku. Membaca al-Qur’an.Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardaweih, dan at-Thabrani dalam kitab tafsir-nya Muslim terhadap Muslim yang lain ada enam iaitu 1 Apabila engkau bertemu, berilah salam padanya, 2 Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya, 3 Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat padanya, 4 Apabila dia bersin lalu mengucapkan ’alhamdulillah’, doakanlah dia dengan mengucapkan ’yarhamukallah’, 5 Apabila dia sakit, ziarahilah dia, dan 6 Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya.” Hadith Riwayat Imam Muslim. 2. Dari Amirul Mukminin Umar Al-Khattab katanya " Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda - ' Hanyasanya amalan-amalan itu adalah bergantung kepada niat, dan hanyasanya bagi setiap manusia itu apa balasan yang diniatkannya. Maka barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang berhijrah kerana dunia yang ingin ia memperolehinya atau kerana seorang perempuan yang ingin ia menikahinya, maka hijrahnya itu adalah atas apa yang ia berhijrah kerananya.' Abu Abdul Rahman, Abdullah bin Umar berkata Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ' Islam itu didirikan atas lima pekara - Menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahawasanya Muhammad itu Rasulullah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, naik haji ke Baitullah dan puasa sebulan Ramadhan. Hadis 40. Abu Abdullah An-Nu'man bin Basyir katanya saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ' Sesungguhnya yang halal itu terang jelas dan yang haram itu terang, dan di antara keduanya pula terdapat pekara-pekara yang syubahat tidak terang halal atau haramnya yang tiada diketahui oleh orang ramai. Orang yang memelihara dirinya dari pekara-pekara yang syubahat itu adalah seperti orang yang melindungi agama dan kehormatan dirinya. Orang yang tergelincir ke dalam pekara syubahat itu akan tergelincir masuk ke dalam pekara haram. Laksana seorang pengembala di pinggir sebuah tempat larangan, yang akhirnya lalai dan masuk ia ke dalam tempat larangan itu. Adapun bagi setiap raja sebuah tempat larangan, dan tempat larangan Allah itu adalah pekara-pekara yang diharamkanNya. dan ketahuilah pada setiap jasad itu seketul daging. Andainya ia baik, baiklah seluruh jasad itu dan sekiranya ia rosak maka rosaklah seluruh jasad itu. Itulah hati. Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad-Dhari bahawasanya Nabi SAW bersabda ' Agama itu adalah nasihat. ' Kami sekelian bertanya ' Untuk siapa ? ' Maka jawab Rasulullah SAW ' Bagi Allah, kitabNya, RasulNya dan bagi penganjur-penganjur kaum Muslimin dan orang awamnya. Ibn Umar bahawasanya Rasulullah SAW pernah bersabda ' Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehinggalah mereka mengaku tiada tuhan selain Allah dan bahawa Muhammad itu Rasulullah, dan mendirikan sembahyang, memberi zakat, maka jika mereka melakukan semua itu akan terselamatlah darah dan harata benda mereka dariku, kecuali yang mana ada hak Islam padanya dan perkiraan mereka terserahlah kepada Allah Ta'ala. Abu Hurairah Abdul Rahman bin Sakhar " Bahawa saya mendengar Rasulullah SAW bersabda ' Apa yang aku larang kamu lakukan maka hendaklah kamu tinggalkannya, dan apa yang aku perintahkan kamu lakukan hendaklah kamu lakukan sekadar kemampuan kamu. Sesungguhnya telah binasa umat-umat yang sebelum kamu disebabkan terlalu banyak bertanya serta pertelingkahan mereka terhadap Nabi-Nabi mereka. Abu Hurairah Telah bersabda Rasulullah SAW " Sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik, dia tidak akan menerima melainkan yang baik sahaja. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum Mukminin sama sebagaimana Dia memerintahkan para Mursalin para Rasul . Allah berfirman ' Wahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amalan yang saleh. ' Dan Allah berfirman lagi ' Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari makanan yang baik yang Kami berikan kepada kamu. ' Kemudian Rasulullah SAW mengisahkan tentang seorang lelaki yang telah belayar jauh. Rambutnya kusut, berdebu, mengangkat kedua belah tapak tangannya ke langit serta memohon Ya Tuhanku ! Ya Tuhanku ! Sedangkan makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram dan pakaiannya dari yang haram, dan dia telah dikenyangkan dari sumber yang haram. Alangkah jauhnya dia doanya untuk dikabulkan. Abu Muhammad, Al-Hasan bin Ali bin Abu Talib, cucu Rasulullah SAW dan kesayangannya yang berkata " Aku menghafal dari Rasulullah SAW ' Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada yang tiada meragukanmu. " Abu Hurairah katanya " Telah bersabda Rasulullah SAW " Sebaik-baik Islam sesaorang itu adalah peninggalannya tentang apa yang tiada kena mengena dengannya. Abu Hamzah, Anas bin Malik khadam kepada Rasulullah SAW, bersabda Nabi SAW Tiada beriman sesaorang kamu, sehinggalah ia mencintai saudaranya sama seperti ia menyintai dirinya sendiri. Rasulullah saw “Jika telah diletakkan jenazah untuk diusung di leher mereka, jika Jenazah orang shalih maka ia ruh nya berkata percepatlah..!, jika bukan orang baik maka ia berkata wahai celakalah tubuh, kemana mereka akan membawa tubuh ini..!, suara itu didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia, jika manusia mendengarnya ia akan roboh pingsan/wafat” Shahih Bukhari Rasulullah saw “Sungguh sebesar besar kejahatan diantara muslimin adalah orang yg mempermasalahkan hal yg tidak diharamkan, namun menjadi diharamkan sebab ia mempermasalahkannya” Shahih Bukhari Anas bin Malik ra Aku mendengar Nabi saw sering berdoa “wahai Allah Sungguh Aku Berlindung pada Mu dari Gundah dan Sedih, juga dari Lemah dan Malas, dan dari Kikir dan penakut, dan dari himpitan hutang dan penindasan orang lain” Shahih Bukhari Rasulullah saw Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan “Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku syahadat, dan aku berbuat semampuku menunaikan janji dan sumpahku itu, aku berlindung pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau. Barangsiapa yg mengucapkannya di siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” Shahih Bukhari 16. Sabda Rasulullah saw “dua kenikmatan yg sering dilupakan banyak orang, kesehatan dan kelowongan waktu” Shahih Bukhari MUTIARA HIKMAH PARA SALAF "Berziarahlah kamu kepada orang-orang soleh! Kerana orang-orang soleh adalah ubat hati." Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang soleh, kerana mereka bagai bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit."Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad "Apakah kamu mau tahu kunci-kunci syurga itu ? Kunci Syurga sebenarnya adalah "Bissmillahirraman nirrahim"Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos"Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!"Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos"Orang yang sukses adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik."Al Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad"Semua para wali di angkat karena hatinya yang bersih, tidak sombong, dengki, dan selalu rendah diri"Al Habib Muhsin Bin Abdullah Al Atthos” Terangi rumahmu dengan lampu, dan terangi hatimu dengan Al-Qur’an”.Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas Jadikan akalmu, hatimu, ruhmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu “.Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas Jadilah orang-orang yang sholeh, karena orang-orang yang sholeh akan bahagia di dunia dan akherat . Dan jadilah orang-orang yang benar, jangan menjadi orang yang pintar, karena orang yang pintar belum tentu benar, tetapi orang yang benar sudah pasti pintar “.Al Habib Abdullah Bin Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya “.Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad AssegafJanganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari".Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang disebut orang buta, orang yang tak mau melihat ilmu agama".Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas Sesiapa dari kalangan Ba’Alawi yang tidak menjalani perjalanan para leluhurnya, nescaya dia akan kecewa dan terhina.".Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi DERMA SUMBANGAN Bagi yang ingin menderma dan memberi sumbangan kepada Rumah Kebajikan bagi anak yatim, bantuan pendidikan, bantuan fakir miskin, bantuan saudara baru, kaunseling, motivasi dan kem bina insan yang diuruskan oleh Pengurusan Dar Ar Rahman boleh membuat bayaran ke Maybank Akaun 56-454-8121-325. Semoga sumbangan anda diberkati oleh Allah ShareAlImam Ja’far Ash-Shodiq dilahirkan di kota Madinah pada hari Senin, malam ke 13 dari Rabi’ul Awal, tahun 80 H (ada yang menyebutkan tahun 83 H). Banyak para imam besar (semoga Allah meridhoi mereka) yang mengambil ilmu dari beliau, diantaranya Yahya bin Sa’id, Ibnu Juraid, Imam Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Sufyan bin ‘Uyainah, Abu Kata Kata Mutiara Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad - Beliau yang juga dikenal dengan nama Imam Haddad, adalah seorang ulama besar dan alim yang memiliki keluasan ilmu mendalam dalam segala halnya. Jutaan umat islam memperoleh manfaat darinya bahkan hingga di zaman sekarang ini. Untuk profil dan biografi lengkap mengenai Al Habib Abdullah bin Alwy Al Haddad. Silakan klik link dibawah ini. Baca Profil Biografi Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad Lengkap Dari keluasan ilmunya muncul banyak sekali kitab kitab yang penuh dengan samudra ilmu didalamnya. Wasiat dan nasehatnya yang penuh hikmah bisa kita temui di kitab karangannya. Kalam dan kata katanya sangat bijak, mencerahkan dan membimbing menuju ridho ilahi. Seolah meluruskan jalan kita menuju kebaikan. Maka dari itu kami kumpulkan mutiara kalam Habib Abdullah Al-Haddad yang penuh hikmah dari berbagai sumber dan referensi. So, langsung saja ini dia kumpulan wasiat, nasehat dan kata kata mutiara Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. Kata Kata Mutiara Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad “Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.” "Kebanyakan orang, jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar; mereka sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah SWT. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa bahwa gangguan-gangguan itu sebenarnya juga qodho dan qodar Allah SWT, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah SWT hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka. Rasulullah bersabda “Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika Allah SWT mencintai suatu kaum, ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh keridhoannya; barang siapa tidak ridho, Allah SWT akan murka kepadanya.” HR Thabrani dan Ibnu Majah “Ajaklah orang awam kepada syariat dengan bahasa syariat; ajaklah ahli syariat kepada tarekat thariqah dengan bahasa tarekat; ajaklah ahli tarekat kepada hakikat haqiqah dengan bahasa hakikat, ajaklah ahli hakikat kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq, dan ajaklah ahlul Haq kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq.” Berusahalah mencegah keterlibatan setiap anggota tubuhmu dalam kegiatan bermaksiat atau berdosa. Lebih-lebih lagi dalam hal menjaga dan memelihara lidah dari pembicaraan-pembicaraan yang terlarang atau sia-sia, terutama yang bersifat umpatan atau gunjingan terhadap sesama muslim. Begitu besar dosa ghibah pergunjingan sehingga dinyatakan bahawa dosanya lebih besar daripada dosa perzinaan. "Beramallah sebanyak mungkin dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara berkesinambungan mudawamah . Jangan remehkan satu amal pun yang pernah kau kerjakan. Sebab setelah Imam Ghazali wafat, seseorang bermimpi bertemu dengannya dan bertanya, "Bagaimana Allah swt memperlakukanmu?" "Dia mengampuniku" jawab Imam Ghazali. "Amal apa yang menyebabkan Allah swt mengampunimu?" "Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas." Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada sekitarnya." "di zaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat. Para Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung membedakan yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang sangat jelas, setiap orang dapat membedakannya. Tidak sepatutnya ia menuduh siapa pun dengan keburukan yang belum tentu ada padanya. Sebab dari apa yang kamu ketahui dari saudara-saudaramu adalah berdasarkan prasangka dan dugaan semata-mata. Sedangkan prasangka adalah ucapan-ucapan yang paling banyak mengandung kebohongan. Disamping itu mungkin saja terdapat alasan-alasan pemaafan berkaitan dengan sebahagian keburukan yang diperkirakan seperti itu. Walaupun demikian tidak sepatutnya seseorang membuka pintu pemaafan bagi dirinya sendiri, mengingat hal itu akan membuat hati lebih cenderung kepada mensia-siakan waktu dan terjerumus lebih dalam lagi dalam lembah-lembah syahwat hawa nafsu. Seorang berilmu ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua keburukan, maka dia akan memilih kebaikan yang terbaik dan meninggalkan keburukan yang terburuk. Sebagai contoh, jika ada seseorang ingin melukaimu dengan tongkat atau pisau, dank au tidak dapat menghindarinya, maka terluka oleh tongkat lebih ringan. Atau ada seseorang tidak mampu berjalan, sedangkan kau mampu. Jika kau turun dari hewan tungganganmu dan menyuruhnya naik, maka itu lebih baik daripada engkau boncengkan dia, meskipun kedua-duanya baik. Berdialoglah dengan mereka dengan ucapan-ucapan yang baik yang tidak mengandung pelanggaran atas hak mereka. Ucapkan salam kepada mereka pada bila-bila masa saja kamu bertemu mereka. Bersikaplah selalu rendah hati, lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap mereka. “Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan karunia Allah SWT. Aku selalu menerima nafkah dari khazanah kedermawanannya.” “Aku tidak pernah melihat ada yang benar-benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,” “Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum faqir miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang lemah.” “Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana.” Berdoalah bagi mereka yang berbuat dosa agar Allah SWT memberikan kemudahan kepada meraka untuk segera bertaubat. Dan berdoalah bagi mereka yang telah berbuat kebaikan agar Allah SWT menganugerahkan sifat istiqomah atau konsisten dalam melakukan kebaikan-kebaikan sampai akhir hayat. Begitulah keadaan kami di zaman ini. Memilih yang terbaik dari dua kebaikan dan meninggalkan yang terburuk dari dua keburukan merupakan salah satu kaidah agama yang disampaikan oleh para salaf seperti Imam Malik bin Anas dan Ulama lainnya. Semoga Allah swt meridhai mereka semua. Barangsiapa tidak mengetahui akidah ini, maka dia adalah seorang yang bodoh. Jika dia tidak mengetahui kaidah ini dan memandang dirinya sebagai seorang yang berilmu, maka dia adalah seorang yang teramat bodoh. Dia seperti seorang kikir yang merasa dirinya sebagai seorang dermawan. Orang seperti ini adalah orang teramat kikir." "Persahabatan, pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan pergaulan dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan durhaka membawa bahaya. Hanya saja manfaat persahabatab dengan orang shaleh atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung, akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama. Rasulullah saw bersabda المرء مع جليسه Seseorang akan bersama teman duduknya. المرء على دين خليله, فلينظر أحدكم من يخالل Seseorang itu akan mengikuti agama sahabatnya, oleh karena itu setiap orang dari kalian hendaknya memperhatikan siapa yang ia jadikan teman. HR. Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad الجليس الصّالح خير من الوحدة والوحدة خير من جليس السّوء Teman duduk yang baik lebih utama daripada menyendiri; danmenyendiri lebih baik daripada bergaul dengan teman yang buruk. "Jika engkau ingin mengetahui ilmu dan amal yang bermanfaat dan penting atau yang paling bermanfaat dan paling penting bagimu, maka bayangkanlah bahwa besok engkau akan mati, kembali kepada Allah swt dan berdiri dihadapan-Nya. Allah swt kemudian menanyakan semua ilmu, amal dan keadaanmu. Setelah itu engkau akan dimasukkan ke Surga atau Neraka. Ilmu dam amal yang engkau anggap lebih utama pada saat membayangkan kematian tersebut adalah ilmu dan amal yang penting dan bermanfaat engkau miliki. Itulah yang seharusnya engkau tekuni dan cari. Sedangkan semua yang engkau anggap tidak bermanfaat dan penting ketika engkau membayangkan kematian tersebut, maka tinggalkanlah. Jangan sibukkan dirimu untuk mencari dan mempelajarinya. Begitu pula dengan semua kegiatan hidup, apa yang engkau anggap penting dan memang harus kau penuhi ketika membayangkan kematian itu, maka jangan kau tinggalkan. Dan apa yang tidak kau butuhkan pada saat itu, maka tinggalkan dan jangan kau kerjakan. Syaikh yang kamil sempurna ialah seorang syaikh yang selalu memberi faedah pada muridnya, dengan kesungguhan dalam perbuatan dan perkataanya, dia memelihara muridnya sewaktu di hadapannya maupun ketika berada jauh daripadanya. Sang Syaikh memelihara muridnya dengan getaran-getaran kalbunya dalam segala hal yang dikerjakan oleh muridnya. Maka paling sangat berbahaya jika Syaikhnya sudah berpaling dari si murid. Dalam hal ini jika seluruh syaikh dan wali-NYA yang lain dari timur sampai ke barat dikumpulkan seluruhnya, untuk mengubah hati syaikhnya, niscaya sia-sia dan tidak akan berhasil, kecuali sang murid sendiri harus berusaha untuk mengubah hati syaikhnya dan minta maaf serta mendapat keridhoannya. Tunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada siapa-siapa yang berperilaku baik, dan upayakanlah agar memaafkan siapa-siapa yang berperilaku buruk. Jika anda menyimpan penuh ta’zhim kepatuhan dan penghormatan setinggi-tingginya terhadap syaikhmu, senantiasa menghargainya, percaya lahir dan batin bersedia mematuhi segala perintahnya, mencontoh akhlaknya, maka itulah tandanya anda sedang mewarisi rahasia-rahasia dari syaikhmu dari syaikhnya dari syaikhnya terus bersambung sampai dari Baginda Nabi Rosulullah SAW, atau sebagian dari rahasia-rahasia tersebut, dan ia terus akan hidup di sisimu sesudah wafatnya syaikhmu, inilah anugrah yang terbesar dari Allah SWT yang dapat menghantarkan kita selamat & bahagia di dalam agama, dunia dan akhirat kelak. Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang jasadnya saja, pada hakikatnya masih hidup seperti sedia kala malah tambah tajam pandangan bashirohnya dan makin kuat tawajuhnya menghadap kepada Allah. Cintailah mereka apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, dalam urusan duniawi mahupun ukhrawi, dan tidak menyukai sesuatu yang menimpa mereka sebagaimana kamu tidak menyukai hal itu menimpa dirimu sendiri. Dan jika sampai ke pendengaranmu tentang suatu perbuatan buruk dari seseorang di antara mereka kaum muslimin, sedangkan kamu mampu untuk menasihatinya, maka lakukanlah. Atau jika tidak, jangan sekali-kali menyebutkan tentang keburukannya itu di hadapan orang lain, sehingga dengan demikian kamu telah melakukan dua keburukan sekaligus, yaitu pertama dengan tidak memberikannya nasihat, dan kedua mengucapkan sesuatu yang buruk berkenaan dengan pribadi seorang muslim. "Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat untuk dilakukan, tetapi akhirnya penuh dengan kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat seorang pendaki gunung terjal. Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai ke keburukan awalnya manis dan akhirnya kelak berat. Orang yang melakukan perbuatan buruk adalah ibarat seorang yang jatuh dari puncak gunung atau atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan merasa kesakitan setelah mendarat di tanah." Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-benar mewarisi ilmu dari Rosulullah SAW, yang sanad isnadnya silsilah ilmunya sampai Rosulullah terpercaya karena menuntut ilmu agama itu wajib bagi setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan. Barang siapa meninggalkannya ia akan berdosa. Karena tanpa ilmu agama, amal ibadah akan tertolak, tidak diterima oleh Allah SWT. “Setiap orang yang beramal tanpa dibarengi dengan ilmu pengetahuan tentang amalnya itu maka amalan-amalannya tertolak dan tidak diterima.” Tidak ada di zaman ini abad 12 H yang lebih mudah dan baik daripada Thoriqoh Ba’Alawy yang telah diakui oleh ulama Yaman dan disepakati oleh ulama Haromain dua Tanah Harom – Mekkah Madinah. Thoriqoh Ba’Alawy Alawiyah adalah Thoriqoh Nabawiyah. Thoriqoh Kepemimpinan adalah thoriqoh kami Ba’Alawy, dan ini thoriqoh spesial, dan yang dimaksud thoriqoh kepemimpinan adalah ikut dan tunduk serta pasrahnya seorang murid terhadap jejak langkah guru yang membimbing dan menuntunnya ke jalan Allah, dengan menanggalkan sementara peran akal rasio. Sesungguhnya akal tidak berperan di dalamnya, sebab segala hal disini berdasarkan kasyf penglihatan mata hati. Ikut langkah-langkah ulama salaf ulama terdahulu akan membuahkan kebaikan yang amat besar, walaupun si pengikut bukan tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia serasikan langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh mereka para salaf sholihin. Segala permasalahan yang ada itu berlandaskan kejujuran, ada pun orang yang biasa berbohong jika diibaratkan bangunan tidaklah jauh berbeda dengan bangunan di atas air lemah dan mudah runtuh. Jika satu zaman itu rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu, untuk mengikuti jejak langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan diri dengan mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir menyamai mereka, sebab setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki panutan imam, sedang orang yang tidak memiliki panutan Imam maka panutannya adalah setan. Telah sesat sekelompok orang sebab buku yang dibacanya, seseorang tidak akan menjadi alim besar kecuali dengan guru yang membimbing dan menuntunnya, bukan dengan buku yang dibacanya. Penghuni kubur dari para Wali Allah berada di sisi Allah. Barang siapa tawajuh kepada mereka, maka mereka spontan datang membantunya. Jika kamu melihat seorang dari Ba’Alawy berjalan di luar Thoriqoh Ba’Alawy maka sesungguhnya maka tiada yang menghalangi dirinya selain kelemahannya sendiri, dan kelemahan itu adakalanya dalam kondisi ekonomi atau hati. Thoriqoh Alawiyyah berdiri atas dasar kemuliaan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Barangsiapa yang menjalin hubungan kontak batin dengan kami, maka kami berikan kepadanya segala perhatian kami, kami tidak pernah melepas dan meninggalkannya walaupun dia tinggal jauh dari tempat kami. Tidak ada hak yang lebih besar kecuali haknya seorang guru. Ini wajib di pelihara oleh setiap orang Islam yang ingin selamat dunia akhirat. Sungguh pantas bila seorang guru yang mengajar, walau hanya satu huruf, diberi hadiah seribu dirham sebagai tanda hormat padanya. Sebab guru yang mengajarmu satu huruf yang kamu butuhkan dalam agama, dia ibarat bapakmu dalam agama. Barang siapa ingin anaknya menjadi orang alim, maka dia harus menghormati para ahli fiqih. Dan memberi sedekah pada mereka. Jika ternyata anaknya tidak menjadi alim, maka pasti diantara cucu keturunannya yang akan menjadi orang alim. Seorang murid pencari jalan menuju Allah tidak boleh menyakiti hati gurunya karena belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah. Adakalanya seseorang murid pencari jalan menuju Allah diuji dengan kemiskinan, kepapaan dan kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa dan susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia adalah musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat derajatnya sama dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba-hamba yang sholeh. Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah SWT. Diantara hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan rezekinya dan dilapangkan kehidupannya, dan dikurangkankan rizkinya menurut kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah qona’ah cukup atas apa yang ditentukan Allah bagimu. Awas dan waspadalah dengan panjang angan-angan dan harapan tentang kehidupan di dunia, karena dunia akan menariknya untuk mencintai dunia, dan anda akan terikat dengannya sehingga sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri untuk menuju jalan akhirat. Peliharalah hatimu masing-masing dari niatan atau bisikan-bisikan hati yang tercela, dan bersihkanlah dari noda-noda akhlak yang buruk. Ada setengah manusia yang tabiatnya suka menganiaya orang, memandang rendah terhadapnya, atau suka mencela dan sebagainya. Jika anda tergolong orang terkena penganiayaan orang maka hendaklah anda bersabar jangan sekali-kali anda membalasnya. Disamping itu, hati anda harus benar-benar bersih dari dengki dan dendam terhadapnya, dan lebih utama lagi jika anda memaafkan orang yang menganiayamu, dan anda doakan supaya Allah memberi petunjuk kepadanya, dan itulah tanda-tanda akhlak serta tingkah laku para Shiddiqin Orang yang Benar. Berusahalah sekuat kemampuanmu dalam menghindari diri dari rasa takut dan butuh serta berharap hak terhadap manusia, karena hal tersebut anda akan dipandang oleh manusia tetapi dipandang hina dalam pandangan Allah SWT, karena orang mukmin itu mulia di sisi Allah SWT, tiada takut pada siapapun selain Allah dan apa yang dicintai-Nya, dan tak pernah mengharapkan sesuatu selain Allah. Saya berpesan hendaknya kamu tidak merasa dirimu lebih baik dari orang lain. Apabila perasaan seperti itu terlintas dalam hatimu, sadarilah segera betapa kamu sudah seringkali melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Bagaimanapun juga seorang yang berakal sehat pasti mengetahui bahawa dirinya sendiri penuh dengan berbagai aib dan kesalahan. Maka hendaknya ia menyakini hal itu dan tidak meragukannya sedikitpun. Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh guru itu hanya lahiriah semata, karena ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu padanya, di belakangnya anda membantah dan mendurhakai kerena sangkaanmu, anda sangka Allah tidak tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat dengan-Nya. Kalau anda begitu akan mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan kebinasaan. Bukankah Allah berjanji kepada barang siapa Aku cintai maka penglihatannya adalah penglihatan-KU, pendengarannya adalah pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU, tangannya adalah tangan-KU dan kakinya adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya atau menyakitinya, maka AKU dan para malaikatKU mengumandangkan perang terhadap dirinya. Jangan sekali-kali datang pada syaikh yang lain melainkan dengan izin syaikhmu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya syaikhmu sangat berat hati tentang apa-apa yang baik untukmu, dengan itu janganlah engkau menuduh dan menyangka bahwa dia menyimpan perasaan dengki dan cemburu terhadap dirimu, dan semoga dijauhkan oleh Allah. Karena kamu hanya memandang sesuatu hal dengan pandangan lahiriah belaka bukan pandangan bashiroh mata hati dengan Allah. Awas ! Jangan coba-coba menuntut agar syaikhmu mengeluarkan kelebihannya. Karena jika syaikhmu seorang Ahlillaah orang yang meyakinkan dirinya untuk mengabdi kepada Allah kekasih Allah, maka ia adalah orang-orang yang teramat merahasiakan kebaikannya, menutupi rahasia-rahasia tentang dirinya, dan sangat jauh untuk menonjolkan dirinya dengan karomah-karomah atau perkara-perkara luar biasa kepada orang banyak meskipun ia amat kuasa dan mampu untuk melakukannya serta diizinkan oleh Allah untuk melahirkannya memperlihatkan karomahnya. Itulah Kata Kata Mutiara Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. Semua nasehat dan wasiat diatas hanyalah secuil atau kutipan saja dari begitu luasnya ilmu beliau seperti yang tercantum dalam kitab kitabnya. Akhir kata semoga bermanfaat dan menjadikan kita lebih baik lagi. Wallahu a'lam.
Namunkemudian ia minta izin untuk berkhalwat dan ziarah ke makam para ulama yang salih. Perjalanan ruhaniyah. Muhammad Amin, dengan bekal do`a dari gurunya, tawakal dan rasa percaya kepada Allah SWT pergi